Monday, July 27, 2009

temukan sendiri maknanya

Anak-anak balita akan lebih mudah mempelajari kata-kata baru jika mereka berhasil menemukan sendiri makna kata tersebut. Ini temuan riset yang dilakukan terhadap 100 anak usia 36-42 bulan oleh Meredith Brinster dari Johns Hopkins University, AS.

Brinster meneliti dua cara untuk mengajarkan kata-kata baru kepada anak balita. Pertama, dengan mengatakan kata baru tersebut kepada anak untuk dihapalkan. Cara kedua dengan memberi kesempatan si kecil mengalami atau menemukan sesuatu yang berkaitan dengan makna dari sebuah kata yang belum dikenalnya. Baru setelah itu, anak diberi tahu bahwa apa yang ditemukan atau dialami itu disebut dengan suatu istilah tertentu.

Dalam risetnya pada 2007 silam, Brinster awalnya menunjukkan gambar dari beberapa benda yang sudah dikenal dan benda yang belum pernah dilihat para sukarelawan ciliknya. Setelah itu, mereka dibiarkan bermain dengan kedua macam benda tersebut. Ketika para balita itu diminta mengidentifikasi nama benda-benda tersebut, mereka lebih mudah mengenal benda “baru” dengan memainkannya lebih dulu ketimbang hanya dengan ditunjukkan gambarnya.

ayahbunda.co.id

bioskop pribadi

Bayangkan nikmatnya memiliki bioskop pribadi di rumah sendiri, bisa menonton film atau menikmati konser musik sepuasnya, kapan saja. Ternyata, impian memiliki ruang home theater bisa diwujudkan dengan cukup mudah. Yang penting Anda punya ruangan yang bisa dipermak jadi bioskop pribadi.

Repotnya, jika Anda tinggal di komplek perumahan atau daerah yang rumahnya berdekatan dengan tetangga, pasti akan menuai protes bila memainkan musik atau film favorit dengan keras. Maka langkah antisipasi perlu dilakukan: ruang home theater Anda harus kedap suara!Tak hanya berguna untuk menghilangkan keluhan tetangga, ruang home theater kedap suara yang baik juga akan membuat Anda bisa lebih puas menikmati tayangan film atau musik dan sekaligus perangkat audio video Anda terdengar lebih meyakinkan dan berkualitas.
Pemasangan sistem kedap suara pada sebuah ruangan harus memenuhi dua tujuan:
- Menjaga suara agar tetap berada di dalam home theater
- Mencegah suara dari luar home theater terdengar dari dalam

Sebelum mulai, ada baiknya Anda memahami dulu beberapa prinsip dasar akustik dan penyerapan suara. Pertama, Anda harus mengetahui rating Sound Transmission Class (STC) pada perangkat home theater untuk menentukan teknik dan bahan apa yang cocok untuk rumah Anda. Secara singkat, STC adalah nilai rata-rata desibel (dB) yang hilang ketika melalui hambatan/media, pada rentang frekuensi 125 Hz hingga 4000 Hz.

Contoh perkiraan secara sederhana, misalnya saja perangkat home theater Anda bisa memproduksi suara hingga 100 – 110 dB. Maka jika sebuah ruangan yang akan dijadikan ruang home theater memiliki STC sekitar 40 dB, untuk mendapatkan keseimbangan yang ideal antara ruang tersebut dengan ruangan lain di sebelahnya, dinding yang memisahkan di antaranya harus memiliki rating STC sekitar 60.

Umumnya, dinding ruang interior yang tersusun dari konstruksi bata dengan lapisan semen halus setebal 1/2 inci di kedua sisinya, memiliki rating STC antara 30 hingga 34. Jika dinding pemisah ini tidak dibuat kedap suara, tingkat dB di sebelah ruang home theater akan meningkat hingga sekitar 70 dB (100 – 30 = 70). Di dalam ruang home theater dengan tingkat volume 100 dB, terlalu bising untuk bisa bercakap-cakap. Demikian juga di ruang sebelahnya, pada 70 dB, kebisingannya membuat susah untuk bercakap-cakap. Pembahasan lebih mendalam tentang STC bisa Anda baca di Wikipedia .

Standar bangunan apartemen, duplex atau kondominium yang baru, saat ini diharuskan memiliki setidaknya rating STC 50 di antara bangunannya. Cukup efektif untuk memblok suara percakapan normal, tapi tak cukup memadai untuk meredam suara home theater atau perangkat stereo yang terkadang bisa mencapai 110 dB atau lebih. Maka disarankan untuk menambah bahan peredam suara hingga setidaknya mencapai rating STC 70.

Pilih Bahan yang Telah Teruji!
Salah satu kesalahpahaman yang sering ditemui pada saat membuat ruangan kedap suara adalah memasang kertas karton tempat menaruh telur di dinding sebagai bahan peredam suara. Padahal hasil pengujian menunjukkan hal ini tidak berpengaruh banyak terhadap peredaman suara.

Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang memang sesuai, seperti foam akustik dengan permukaan rata atau studio foam dan peredam akustik berbahan vinyl. Meskipun Anda sebaiknya tidak mengganti bahan-bahan tersebut dengan bahan lain yang belum teruji keefektifannya, ada beberapa kombinasi yang bisa membantu Anda mengurangi “kebocoran” suara.

- Menambah satu lapisan plaster semen setebal 1/2 inci akan mengurangi rembesan suara sekitar 2 dB
- Menaruh lapisan insulasi di dinding akan mengurangi rembesan suara 3 – 4 dB
- Menambah satu lapisan foam barrier akan mengurangi rembesan suara kurang dari 3 dB

Dari sisi ekonomi, studio foam adalah bahan paling murah untuk membuat ruangan Anda kedap suara. Namun bila Anda ingin hasil yang lebih baik, bisa menggunakan peredam akustik berbahan vinyl yang dikombinasikan dengan studio foam, atau foam akustik rata yang tersedia dalam warna hitam, putih atau gading, sehingga terlihat lebih estetis.

benih.net

optimalkan kekuatan diri

Dalam hidup, masalah pastilah selalu ada. Namun tak ada persoalan yang tak mungkin diatasi. Dan kita sebagai manusia memegang peran kunci dalam mengatasi suatu masalah.

Seperti yang dinantikan Mas Alhijr Adwitiya di sini. Semoga posting berisi tips-tips sederhana ini dapat menjadi renungan berharga bagi kita bersama. Untuk kemudian kita ACTION-kan dalam kehidupan sehari-hari kita.Silakan simak lima tips mengatasi masalah hidup dengan mengoptimalkan kekuatan dari dalam diri kita sebagai sumber solusinya.
  • The Power of Kepepet. Terkait khususnya dengan sikap suka menunda pekerjaan, salah satu cara mengatasinya dengan menggunakan the power of kepepet. Katakan pada diri kita kalau kita punya waktu tak lama. Mungkin lima menit atau 10 menit untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus kita lakukan. Bahkan mungkin dengan pernyataan yang lebih ekstrem, katakan kalau mungkin ini aktivitas terakhir yang bisa kita lakukan di dunia ini. Saya yakin kita akan melakukannya dengan penuh kesungguhan dan tak ada lagi penundaan. Waktu yang singkat akan menekan kita bekerja cepat. Dalam situasi kepepet kita kerap bisa bertindak luar biasa.
  • Cintai Apa yang Anda Lakukan. Apapun profesi atau pekerjaan anda, dan apapun yang anda lakukan, lakukanlah itu dengan penuh kecintaan. Bila kita mencintai apa yang kita lakukan, tak ada kata malas, tak ada kata payah, tak ada kata putus asa. Lakukan yang anda suka dan kebahagiaan akan mengikuti anda. Bisa dalam bentuk uang atau hal lain yang jauh lebih membahagiakan yang tak dapat ditukar hanya sekedar oleh harta.
  • STOP Berpikir Negatif. Positif dan negatif merupakan kedua hal yang selalu akan berdampingan sampai kapanpun. Namun bila kita selalu hanya terjebak dalam kubangan pikiran negatif tak akan pernah ada waktu untuk melihat sebuah persoalan dengan jernih. Misalkan saja kita berkata “ah ini kan sulit”, “mana mungkin saya bisa,” dan segala macam pernyataan sejenis yang hanya melihat aspek negatif suatu hal.
    Segera alihkan perhatian anda pada hal yang positif. Pada peluang baik dan kesempatan positif dari setiap hal atau peristiwa yang terjadi. Bisa sebagai sebuah kesempatan untuk belajar, untuk menjadi insan yang lebih baik, untuk mendapatkan penghasilan tambahan, untuk membangun jaringan yang lebih luas, untuk meraih cita-cita anda, atau apapun itu.
    Kalau kita melihat sisi positifnya, dan bukan pada sisi negatifnya, ketakutan yang selama ini menjalar pada diri anda akan berkurang. Dan anda akan merasa menjadi pribadi yang lebih baik, lebih optimis, dan penuh semangat.
  • Buat Komitmen. Kadang saya dengar pengkomentar yang misal mengetakan sedang kehilangan motivasi atau kurang bersemangat menjalani hidup. Kuncinya, berkomitmenlah secara jujur pada diri kita sendiri. Buat komitmen untuk menjalani hidup yang lebih baik dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, dari hari ke hari, dan dari satu aktivitas ke aktivitas berikutnya.
    Kemudian katakan komitmen itu pada orang-orang di sekitar anda. Ceritakan perkembangan atau kegiatan yang telah anda lakukan terkait komitmen anda sekecil apapun itu pada orang yang sudah anda beritahu tadi.
    Kita harus bertanggung jawab pada komitmen yang sudah dibuat. Jangan buat malu diri kita sendiri. Jadikan komitmen yang telah kita katakan sebagai penjaga semangat kita.
  • Mulai ACTION saja. Ya, selanjutnya ACTION saja. Saat mulai ACTION, berarti anda mulai bergerak. Tidak lagi berada di tempat yang sama. Anda sudah melakukan sebuah kemajuan. Sekecil apapun itu! Daripada hanya mengkhawatirkan hal yang tidak jelas atau berangan-angan tanpa pangkal ujung, mulai ACTION saja. Segalanya akan lebih mudah saat anda mulai ACTION.
jokosusilo